Bab 48
Hari ini, suasana hati Axel sangat baik. Setelah pertemuannya dengan Harimau dan Mata Empat kemarin, dia merasa jauh lebih tenang.
Jika saja Taring Harimau dan Mata Empat tidak pergi, mungkin tangan dan kaki Arif sudah lama dipatahkan dan dilempar keluar dari lantai atas karena kata-kata yang diucapkannya tadi.
Namun, meskipun mereka ada atau tidak, Axel tahu kekuatannya sendiri tidak kalah hebat. Lagi pula, temperamennya yang tak pernah bisa dibilang lembut juga menunjukkan sisi lain yang berbahaya. Jika tidak, Regi tidak akan menderita seperti itu.
Tepat ketika Axel ingin buka suara.
Rosa tiba-tiba melangkah maju berjalan ke depan Axel, lalu membuka kedua tangannya, seolah ingin melindungi Axel dari segala bahaya seperti ibu yang melindungi anaknya sendiri.
"Pak Arif, kalau ada masalah, katakan padaku. Jangan cari masalah dengan temanku."
Melihat pemandangan ini, mata Arif dipenuhi amarah yang membara. Wajahnya memerah, dan dia terkekeh sinis. "Sungguh beraninya kamu, Rosa," katanya

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda