Bab 183
Sandy dengan cepat menarik tangan Lily menuju Mercedes-Benz Maybach miliknya. Tanpa perlawanan, Lily membiarkan dirinya masuk ke dalam kendaraan mewah itu.
Mereka pulang dahulu untuk mengambil dokumen mereka. Baru setelah mendapatkannya, Lily merasa seolah sedang bermimpi.
Lily telah lama memimpikan perceraian, dan sekarang hal itu akan segera terjadi.
Seraya menggenggam erat buku pernikahan berwarna hijau, Lily menatap gedung-gedung tinggi di luar jendela yang berkilauan di bawah cahaya matahari.
Sebuah suara terus terngiang dalam pikirannya. Cepat, lebih cepat!
Namun, di balik dorongan itu, ada perasaan lain, yaitu campuran antisipasi dan kelegaan, sebuah emosi yang sulit ia pahami.
Akhirnya mobil berhenti di depan Kantor Urusan Sipil.
Sandy membuka sabuk pengamannya dengan gesit lalu, turun dari mobil tanpa berkata apa-apa.
Sandy pasti sudah nggak sabar untuk cerai, 'kan?
Lelaki itu tidak lagi menganggap pernikahan mereka berarti apa pun. Sandy berpura-pura sangat marah dan mengucap

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda