Bab 233
Karina, yang tengah memegang kotak makan siang, berencana menelepon Lily.
Ekspresinya langsung masam kala melihat Lily keluar dengan Felix.
Dia bergegas maju dan menarik Lily ke belakangnya, lalu mencubit lengan Lily penuh amarah.
"Duh, Ibu!" Lily meringis kesakitan, tidak bisa menahan suaranya.
Felix tanpa sadar agak melangkah maju. Teringat sesuatu, kakinya dia tarik kembali.
"Ibu datang bawa makan siang. Sudah selesai kerja, 'kan? Ayo, kita makan di sana."
Karina menebak, Lily dan Felix hendak makan bersama.
Namun, dia jelas enggan memberi mereka celah untuk berduaan.
Lily memegangi bagian yang dicubit ibunya dan mengernyit. "Aku nggak butuh Ibu bawakan makan siang, aku ..."
"Di sana dingin. Kalian bisa naik ke lantai tiga dan makan di kantin karyawan."
Felix menyela Lily, mengingatkan mereka untuk pergi ke lantai atas dengan ramah.
Tempat yang disebut Karina adalah sebuah bangku panjang pinggir jalan. Di tengah cuaca seperti ini, bangku itu sangat dingin, bukan tempat yang tepat un

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda