Bab 247
Sebenarnya, Jonatan tidak terlalu mengenal Sandy. Entah sifat tertutup pria itu yang terlalu pandai menyembunyikan diri atau karena … baru tersudut soal perasaan, sampai-sampai sifat aslinya baru terlihat.
Namun, rasa penasarannya pada Lily meningkat berkali-kali lipat.
Di rumah sakit.
Jonatan tiba lebih awal, satu jam sebelum waktu yang dijadwalkan. Saat memasuki ruangan, dia melihat Lily tengah menyuapi Hans.
"Dokter Jonatan!" Karina, yang pertama menyadarinya. Dia segera meletakkan biji kuaci di tangan, bangkit dari sofa, lalu menghampiri Jonatan. "Bagaimana kondisi anakku sekarang?"
"Bu Karina," sapa Jonatan sopan, lalu dia melirik sejenak sebelum berkata, "Soal biaya pengobatan selanjutnya, saya …"
Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Karina sudah berbalik dan langsung masuk ke kamar pasien.
Dia meraih mangkuk bubur dari tangan Lily, "Selama ini, semua pengobatannya selalu diurus kamu, Ibu nggak terlalu paham tentang ini. Lily, pergilah sana."
"Jangan!" Hans langsung menggenggam

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda