Bab 266
Nada bicaranya terdengar sangat serius, bukan hanya lelucon semata.
Sandy merasakan sentuhan dalam hatinya, lalu ia menoleh ke arah wanita itu.
Saat mata mereka bertemu, Lily secara refleks ingin menjelaskan bahwa rumor kehamilan itu hanya salah paham.
Namun, setelah merenungkannya, untuk apa dirinya repot-repot menjelaskan?
Bukankah semakin Sandy membencinya, semakin besar pula peluang mereka bercerai.
"Oke, pergi saja." Sandy sedikit mengangkat alisnya. "Kalau kamu bisa buat mereka percaya, kita langsung cerai."
Nada suaranya sedikit meninggi, tetapi ekspresi di wajahnya tetap datar, sehingga sulit untuk mengetahui perasaan pria itu. Lily pun ragu apakah perkataannya itu benar atau tidak.
Namun, ia meraih tasnya yang tergeletak di lantai dan pergi dari sana.
Di tengah hawa dingin yang menusuk tulang, ia berpikir jika menunggu taksi setidaknya membutuhkan waktu lebih dari satu jam. Akhirnya, ia mengambil kunci Mercedez-Benz Maybach yang diberikan oleh Sandy dan pergi mengemudikannya.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda