Bab 367
"Sekarang, dia cuma fokus kompetisi. Kenapa dia harus bertemu siapa-siapa?"
Nada bicara Felix tegas, ekspresinya pun sangat serius.
Yunia, yang biasa dimanjakan Felix, sangat jarang melihat raut wajah kakaknya seserius ini. "Kak, suasana hatimu sedang buruk, ya?"
Lily terlihat bicara di layar ponsel. "Mana mungkin suasana hatiku buruk? Cuma, kupikir, memang seharusnya aku nggak berkencan sekarang!"
"Benar," jawab Felix. Dia lalu mengambil ponsel Yunia dan langsung bicara dengan Lily. "Kapan rencanamu berangkat ke luar negeri?"
Yunia berjinjit mendekat. Dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi Felix sudah masuk ke rumah sambil memegang ponselnya. Dia pun berlari kecil mengikuti kakaknya.
Begitu melihat Felix, Lily langsung teringat rumah di Perumahan Permata Indah.
Dia terdiam sejenak sebelum berkata, "Belum kepikiran, tapi berangkat pas sebelum kompetisi nggak akan terlambat, 'kan?"
"Hmm, tapi sebaiknya kamu rencanakan untuk berangkat lebih awal. Perhatikanlah perkembangan dalam kompetisi,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda