Bab 416
Bibirnya Sachi sedikit pucat keunguan akibat penyakit jantungnya.
Mengingat kondisi kesehatannya, Sandy jadi segan untuk mengatakan yang sebenarnya. Dia pun terpaksa melembutkan ekspresi tegang di wajahnya.
"Balik ke bangsalmu, tunggu dengan tenang. Polisi bakal menangani semuanya."
Sachi melangkah maju dan mencengkeram lengan baju Sandy. "Apa Kak Shita nggak bakal balik? Dia satu-satunya keluarga yang aku punya di dunia ini. Kamu bisa menyelamatkannya, nggak?"
Sachi menangis sambil terengah-engah, napasnya semakin tidak teratur.
Sandy hanya bisa menenangkannya. "Sachi, jangan khawatir. Shita pasti bakal balik. Aku pasti bakal menyelamatkannya."
"Benaran?" Sachi kembali terengah-engah. Napasnya memburu. Tangannya yang mencengkeram lengan baju Sandy dengan cepat terangkat, menekan dadanya. "Aku tahu ... Kak Sandy ... kamu nggak bakal menelantarkan Kakakku gitu saja ..."
Kedua kakinya melemas dan tubuhnya nyaris terjatuh.
Sandy langsung memeluk dan menggendongnya, lalu berlari ke pos per

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda