Bab 417
Hanya dengan melihat tampilan hidangan yang dibawa Hans, Lily sudah bisa menebak dari restoran mana makanan itu dibeli.
"Terharu?" Hans menyerahkan sumpit padanya. "Jangan terharu dulu. Makan selagi hangat, kalau sudah dingin nanti rasanya nggak enak."
Lily menerima sumpit itu. Belum sempat dia makan sesuap pun, pintu bangsal sudah lebih dulu terbuka.
Sandy masuk ke dalam. Ketika melihat Lily dan Hans yang sedang makan malam, dia baru sadar bahwa sudah waktunya makan.
"Kenapa kamu datang lagi?" Hans tampak tidak senang. Setelah berkata demikian, dia menoleh ke arah sofa di mana ada jas dan laptop Sandy terletak di sana. "Ambil barang-barangmu dan pergi! Aku bisa merawat Kakakku sendiri!"
"Nggak perlu ada yang tinggal di sini, aku sudah sewa perawat," kata Lily. Dia tiba-tiba teringat bahwa perawat yang dia sewa tadi pagi tak kunjung datang.
Sandy mendudukkan diri di sofa, tidak menunjukkan tanda-tanda kalau dia akan pergi. "Aku sudah suruh perawatnya pulang," katanya.
Ternyata begitu .

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda