Bab 434
Lily berbaring di ranjang rumah sakit. Suasana di sekitarnya begitu sunyi, hanya suara detak jam yang terdengar samar. Begitu dia memejamkan mata, bayangan Sandy yang berdiri di luar ruang IGD kembali muncul di benaknya.
Ucapan dokter lagi-lagi terngiang jelas di kepalanya.
Terkadang, meskipun apa yang terjadi bukanlah kehendak manusia, pikiran buruk tetap saja menghantuinya.
Lily membiarkan pikirannya berkelana, membayangkan berbagai kemungkinan buruk yang terus berputar di kepalanya. Perlahan, dia mulai tenggelam dalam kondisi setengah tidur dan sadar.
Namun, suara pintu bangsal yang terbuka membuatnya tersentak. Suara langkah kaki yang familier itu membuatnya segera membuka mata.
Dengan sedikit usaha, Lily mengangkat tangannya untuk menyalakan lampu di samping ranjang. Perlahan, dia mendudukkan diri. Matanya lantas tertuju ke arah pintu.
Sandy melangkah masuk. Pria itu mengenakan kemeja hitam dengan jaket wol dan mantel panjang yang masih tersampir di bahunya.
Cara berjalannya ringa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda