Bab 435
Di ruang ICU.
Setelah membersihkan diri, Sandy mengenakan pakaian pelindung steril terlebih dulu sebelum akhirnya diizinkan masuk.
Sandy melangkah mendekati ranjang, menatap Sachi yang tengah terisak. Air mata membasahi wajahnya, matanya sembab. Begitu melihat kehadiran Sandy, tangannya terangkat, berusaha melepas masker oksigen yang menutupi mulutnya.
"Aku di sini," ucap Sandy pelan. "Bilang apa pun yang mau kamu bilang."
Sandy membungkuk, menempelkan telinganya ke mulut Sachi, mencegahnya melepas masker oksigen.
Sachi berbisik lemah dengan suara yang serak, "Kak Sandy, Yudha ... dia nggak menyakiti kakak ipar, 'kan?"
Sandy mengangguk pelan. "Nggak."
Sachi terisak semakin kencang. "Kalau gitu ... apa Kak Sandy bisa maafin kakak?"
Untuk beberapa saat, Sandy terdiam. Netranya menatap peralatan medis yang menunjukkan kondisi Sachi yang relatif stabil. Hening beberapa detik sebelum akhirnya Sandy berkata dengan serius, "Sachi, kita omongin lagi nanti kalau kondisimu membaik, ya?"
Sachi me

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda