Bab 466
'Apa mungkin dia pulang ke rumah keluarga Juliardi?'
Nggak mungkin, mustahil Lily pulang ke sana. Dia sudah pengin putus hubungan sama keluarga Juliardi.'
'Lily ... sebenarnya kamu di mana?'
'Besok sudah malam tahun baru ...'
Sandy mengeluarkan ponselnya, membuka WhatsApp, dan menggulir layar ke atas, menelusuri rekaman percakapan mereka selama dua bulan terakhir.
Setiap riwayat pesan yang terpampang di layar seperti menekan dadanya, membuatnya sesak.
Akhirnya, setelah keraguan yang berkepanjangan, Sandy mengetik sebuah pesan.
"Ayo, kita ngobrol," ketiknya
Pesan terkirim. Namun, hanya ada satu tanda centang.
Ini pertanda Lily memblokir nomornya. Foto profil Lily menghilang, begitu pula status daringnya.
Sandy menatap layar dengan napas memburu. Dengan tangan gemetar, dia membuka daftar kontak dan meneleponnya.
"Mohon maaf, nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif ..."
Sandy mengepalkan tangan, lalu berbalik dan berjalan keluar. Dengan jari yang masih gemetar, dia menelepon Tara.
"Cari t

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda