Bab 467
Dibandingkan dengan tulisan tangan Sandy yang sangat jelas, nama Lily terlihat ditulis terburu-buru dan tidak rapi.
Namun, setiap goresannya adalah tulisan tangan Lily yang dia tulis sendiri dengan susah payah.
Sandy menatap tulisan yang terlihat kacau balau itu, lebih jelek ketimbang tulisan anak sekolah dasar.
Jelek sekali.
Saking jeleknya, Sandy sampai ingin merobek kertas itu.
Dengan tulisan yang begitu jelek, Lily masih bersikukuh ingin bercerai?
Tidak bisakah dia menunggu sampai tangannya sembuh dan dia bisa menulis dengan baik?
Tunggu, kenapa harus bercerai?
Pintu mobil masih terbuka. Sandy bersandar di ambang pintu dan terdiam cukup lama dengan memegang Surat Perjanjian Perceraian itu.
Marsha yang melihat pemandangan itu dari jendela lantai dua, segera turun ke bawah.
Melihat istrinya turun ke bawah, Salim yang baru keluar dari kamar mandi bergegas mengikutinya. "Di luar dingin, pakai bajumu!"
"Sandy, kamu ngapain?" Marsha mengambil dua langkah sekaligus saat menuruni tangga.
"

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda