Bab 618
Melihat bagaimana Krisna dan Sachi kembali berdiri di sisi yang sama, Leoni lantas pergi tanpa menunggu Sachi menyelesaikan kalimatnya.
"Leoni!" Krisna yang sedang emosional berusaha bangun. Tetapi, kakinya yang terluka dan dipaksa bergerak membuatnya kesakitan sampai dia kembali terduduk ke tempat tidur.
"Kak Krisna, kamu nggak apa-apa?" Sachi melangkah maju dengan panik. "Apa perlu aku panggil perawat?"
Krisna menahan rasa nyeri di kakinya dan memaksakan seulas senyuman. "Aku nggak apa-apa. Nggak sakit, kok."
Sachi menoleh ke arah pintu bangsal. "Leoni benar-benar, ya. Padahal sudah tahu kamu lagi terluka, masih juga marah-marah. Tapi, jangan terlalu menyalahkannya, dia cuma terlalu polos. Zaman sekarang, jarang ada gadis yang sepolos Leoni."
"Itu namanya bodoh!" Krisna menghardik Leoni dengan marah. Dia lalu tersenyum manis pada Sachi. "Nggak kayak Nona Sachi yang pintar."
"Kak Krisna terlalu memuji." Sachi tersenyum malu.
Krisna tampak makin bersemangat. "Seandainya, Leoni punya se

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda