Bab 646
Hans bukan tipe pendendam. Dia tidak mempermasalahkan sikap Yunia. "Maaf, aku cuma lagi menunggu kakakku, bukan sengaja nguping," balasnya santai.
Yunia mengangkat dagunya dengan sombong. "Kalau gitu, kenapa kamu terus melihatku? Lagian, ngapain nunggu dia? Aku juga bisa antar dia pulang!"
Hans hanya menghela napas panjang. Ternyata, perempuan yang sabar dan tahu diri seperti kakaknya memang benar-benar langka.
Dia pun berdiri, melangkah keluar, berniat menunggu Lily di dalam mobil saja.
Yunia ikut berdiri, hendak mengejarnya, tetapi langkahnya langsung diadang oleh Lily yang baru kembali. "Mau ke mana?"
"Lily, besok aku bakal suruh Kakak beli mobil buat kamu! Biar kamu nggak perlu lagi repot minta diantar orang lain!" gerutu Yunia sebal.
"Sudah, sudah. Sudah malam, cepat pulang. Malam-malam jangan minum kopi, nanti malah susah tidur. Nih, susu buat kamu," ujar Lily.
Lily menyerahkan susu yang sudah dibungkus kepada Yunia. Setelah itu, dia mengambil tas Yunia dan menariknya menuju pint

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda