Bab 655
"Kalian pulang naik apa?" Sambil membantu menopang Yunia, Lily bertanya pada Sandy.
Sandy mencengkeram kerah baju Jonatan dengan satu tangan. Saat menjawab, suaranya berat dan berkarisma, "Peduli apa kamu soal hidup dan matiku?"
Lily terdiam.
Apa pun soal Sandy bukan urusannya. Lily memang seharusnya tidak peduli.
"Sudah panggil sopir." Melihat Lily yang hanya diam, Sandy pun menambahkan dengan suara pelan.
Yunia dan Jonatan saling tarik-menarik. Mereka tidak mau melepaskan satu sama lain dan berdebat untuk kembali mencari tempat minum.
Lily sudah berusaha menarik Yunia tetapi tidak bisa. Dia bahkan hampir terjatuh karena mereka.
Untung saja Sandy sigap menahan tubuhnya.
Lengannya yang kuat menopang pinggang Lily yang ramping, menahan seluruh berat tubuhnya.
Aroma samar asap rokok dan alkohol dari tubuh Sandy menyelimuti indra penciuman Lily dan membuat hatinya bergetar. Setiap sentuhan fisik dengannya selalu membangkitkan rasa akrab dalam dirinya.
Lampu mobil Felix menyinari mereka.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda