Bab 725
Bagi laki-laki dan perempuan dewasa, beberapa hal tidak perlu diucapkan. Satu pandangan mata sudah cukup untuk menyiratkan segalanya.
Tiga hari lagi adalah hari pernikahan mereka, dan sejauh ini, mereka hanya baru sebatas berpegangan tangan dan berpelukan.
Jika Felix menginginkannya, itu bukanlah sesuatu yang berlebihan.
Mata Lily tampak berkilat. Menahan kegelisahan dalam hatinya. Dia pun mengangguk pelan sambil berkata, "Aku ikut maumu saja."
Dia tidak menolak.
Ketegangan di hati Felix perlahan melonggar. Dia melangkah mendekat, lalu merapikan helaian rambut di samping telinga Lily.
Jari-jarinya yang kasar menyentuh pipi lembut Lily, meninggalkan rasa geli dan hangat di setiap titik yang disentuh. Bahkan ujung jarinya sendiri ikut bergetar.
Gadis yang telah dia sukai selama delapan tahun, kini berdiri tepat di hadapannya.
Asal dia mau, dia bisa langsung memilikinya.
Perasaannya begitu membuncah, sulit diungkapkan dengan kata-kata. Dia hampir tidak bisa menahan diri, berharap perempua

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda