Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 3

Setelah pesta berakhir, John hendak mengantar Sandra pulang. Namun, Sandra berpura-pura tidak enak hati. Dia sengaja melirik ke arah Mega dan berkata, "Lebih baik kamu antar Bu Mega pulang saja. Aku nggak mau dibilang sebagai pelakor lagi." John langsung mengerutkan alis. Tanpa peduli sekelilingnya, dia menunduk dan membujuk Sandra, "Jangan omong sembarangan, mana mungkin kamu jadi pelakor? Aku nggak akan membiarkan siapa pun mengataimu lagi. Patuhlah, biar aku antar kamu pulang." Akhirnya, dengan setengah dipaksa, Sandra naik ke mobil sport John yang mewah itu. Mungkin karena perhatiannya sepenuhnya tertuju pada Sandra, John agak lengah saat menyetir. Saat melintasi sebuah persimpangan, John tidak menyadari ada truk besar yang melaju dari arah berlawanan! "Awas!!!" Mega berteriak histeris. Bunyi rem yang memekakkan telinga dan suara benturan keras terdengar bersamaan! Dunia berputar-putar. Saat kesadarannya mulai memudar, Mega melihat bahwa pada detik-detik terjadinya kecelakaan, John secara refleks melindungi Sandra di kursi penumpang dengan seluruh tubuhnya. Tim ekstrikasi segera tiba. Mega terjepit di kursi belakang. Tangannya terluka dan mengucurkan darah. Dalam keadaan setengah sadar, Mega mendengar suara tim ekstrikasi yang panik, "Pak John, mobil ini akan meledak sebentar lagi. Dalam situasi kritis ini, kami hanya bisa menyelamatkan salah satu dari Nona Sandra dan Nona Mega! Siapa yang akan kamu selamatkan?" Mega berusaha membuka matanya, hanya untuk menemukan John dengan tanpa ragu menoleh ke Sandra yang hanya mengalami luka lecet ringan. "Selamatkan Sandra dulu! Mega hidup atau mati nggak penting, Sandra harus diselamatkan!" Kesedihan yang begitu dalam bagaikan tsunami menghanyutkan Mega. Mega menyaksikan John dengan hati-hati menggendong Sandra yang masih dalam keadaan terguncang keluar dari mobil yang sudah penyok, lalu pergi tanpa menengok dan meninggalkannya sendirian di reruntuhan yang dingin. Tepat satu detik setelah mereka pergi, mobil itu meledak. Suara ledakan keras dan gelombang panas melahap kesadaran Mega. Ketika sadar kembali, Mega sudah berada di bangsal rumah sakit yang dipenuhi bau disinfektan. Sekelilingnya serba putih, dan sunyi yang menakutkan. Seluruh tubuhnya terasa sakit seperti dilindas, terutama lengan kirinya yang diperban gips tebal. Di samping tempat tidurnya, tidak ada seorang pun. Perawat memberitahukan bahwa Mega sudah koma selama tiga hari. John terus merawat Sandra yang hanya mengalami syok di ruang VIP sebelah, tidak pernah sekali pun datang menengok Mega. Hati Mega sudah mati rasa karena sakit. Dia bahkan tidak bisa mengeluarkan setetes air mata pun. Setelah keluar dari rumah sakit, Mega kembali ke vila dan mulai membereskan barang-barang, berencana menunggu John pulang untuk sekali lagi mengajukan perceraian. Namun, saat merapikan barang-barang di ruang kerja, Mega tanpa sengaja menemukan surat perceraian yang sudah ditandatangani di laci paling bawah. Tanggal penandatanganannya persis pada hari-hari ketika dia dirawat di rumah sakit karena kecelakaan. Mega teringat apa yang John katakan pada Sandra setelah pesta, "nggak akan membiarkan siapa pun mengataimu lagi". Rupanya, solusi John adalah dengan menceraikannya, lalu memberikan status resmi pada Sandra! Mega memegang surat perceraian itu dan terdiam, lalu tertawa. Setelah tawa sesaat, air matanya mengalir tak terbendung. Baiklah, kebetulan dia juga tidak tahu bagaimana cara memutuskan ikatan sial ini sepenuhnya. Sekarang, John bahkan sudah mengambil langkah ini untuknya. Tanpa keraguan, Mega mengambil pulpen dan dengan sungguh-sungguh serta tegas menandatangani namanya di bagian tanda tangan pihak perempuan, Mega Yarina. Ujung pulpen menggores kertas, juga memutuskan sisa-sisa ikatan terakhir antara dia dan pria itu. Setelah menandatanganinya, Mega secara pribadi mengantarkan dokumen tersebut ke firma hukum. Pengacara memberitahukan bahwa setelah melewati satu bulan masa tunggu perceraian, prosedur perceraian dapat secara resmi diproses. Saat keluar dari firma hukum, Mega merasa seperti melepas belenggu yang berat. Tepat saat itu, Mega menerima panggilan darurat dari petugas pemakaman. Suaranya panik, "Nona Mega, cepat datang ke pemakaman! Nona Sandra membawa orang untuk menggali kuburan adikmu!"

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.