Bab 233
Pintu kamar tertutup rapat. Tubuh tinggi besar Jake menindih ranjang, melingkupi Sherly sepenuhnya. Dia meraih wajah kecilnya, matanya penuh kebencian, tetapi juga disertai hasrat yang tak bisa dia tahan. Tangannya mulai membuka pakaian Sherly. Saat kulit putih bersih Sherly terlihat makin banyak, dia merasa dirinya kehilangan kendali. Dalam hatinya, dia tahu, api yang membakar dirinya ini mungkin dinyalakan sejak dia berada di apartemen Lestari.
Namun dia tidak bisa menyentuh Lestari, jadi api itu dialihkan kepada wanita ini.
Dia menundukkan kepala, hendak menggigitnya.
Sherly mendorongnya dengan dingin, matanya penuh ejekan tajam. "Bukankah kamu datang mencariku untuk membela Lestari? Dasar pria munafik. Kamu membenciku, tapi sejak kapan kamu mulai menginginkan tubuhku? Apa waktu itu, kamu ketagihan?" ujarnya.
Kata-kata Sherly seolah merobek harga dirinya. Kilatan malu tampak di mata Jake, tetapi dia segera menguasai dirinya kembali. Dengan tawa dingin, dia mencengkeramnya lebih erat

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda