Bab 235
Yovita mendengar suara helaan napas Nadira dan buru-buru keluar. Begitu dia melihatnya, matanya langsung melebar, terdapat 999 tangkai mawar membentuk hati besar yang tertata di pintu apartemen, dengan sebuah tas edisi terbatas di tengahnya.
Si pengirim, dengan gaya dingin dan dominan, tidak meninggalkan kartu ucapan.
Yovita dan Nadira saling menatap, dan seketika keduanya memikirkan orang yang sama.
Yovita menahan tawa, sudut bibirnya sedikit berkedut. "Jangan-jangan ini kiriman dari L? Semalam dia galak sekali ke kamu, tapi pagi-pagi sudah sadar diri, sekarang datang minta maaf? Wah, ternyata si bos besar ini masih ada harapan buat dididik," ujarnya.
"Wah, ini tas kulit buaya!" serunya sambil mengangkat tas itu dengan penuh kekaguman.
Wajah kecil Nadira sedikit tegang, matanya tajam menatap Yovita, seolah memerintahkannya untuk segera meletakkan tas itu. Dengan bibir terkatup, dia berkata, "Apa-apaan ini. Nggak perlu peduli."
Dia awalnya berharap L, setelah semalaman berpikir, akan m

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda