Bab 248
Pak Ariel yang berada di samping pun bertanya dengan agak ragu, "Rapat proyek hotel ini sangat penting. Takutnya kalau kita nggak mengikutsertakan Bu Nadira ... "
"Memangnya dia ikut juga akan paham? Seorang ibu hamil mau diminta mendengarkan penjelasan bisnis? Jangan sampai kita menghambat proyek besar Pak Beni yang bernilai triliunan!" sahut Pak Arvan dengan sinis.
Pak Ariel langsung tidak berani mengatakan apa-apa.
Tepat pada saat itu, suara pintu ruang rapat yang dibuka pun terdengar. Seorang wanita berpakaian profesional berjalan masuk sambil tersenyum dengan dingin. "Apa rapatnya sudah dimulai? Aku nggak terlambat, 'kan, Pak Arvan? Aku benar-benar ingin mendengar penjelasan bisnismu itu."
Pak Arvan sontak terkejut dengan aura Nadira, bahkan auranya samar-samar terasa seperti Pak Lionel.
Namun, saat teringat akan dukungan Bu Lestari, Pak Arvan langsung mencemooh, "Bu Nadira, ini proyek besar yang sangat diperhatikan oleh Pak Beni. Bukannya katanya kamu adalah tukang perhiasan? Apa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda