Bab 263
...
Di sebelah Hotel Internasional Rovelia ada rumah sakit.
Nadira terus berjaga di ruang perawatan sambil memeriksa denyut nadi pamannya. Tangan Nadira tiba-tiba digenggam erat dan kuku pamannya tidak sengaja melukai lengan Nadira.
Nadira tertegun dan menoleh, dia pun melihat kalau pamannya sudah bangun.
Morgan menatapnya dan bertanya dengan penuh amarah, "Nadira, kenapa kamu menikah dengan Beni?"
"Dia itu musuh kita! Bagaimana kamu bisa menikah dengannya? Kakak dan ayahku pasti nggak akan tenang di atas sana. Kamu benar-benar membuatku kecewa!" ujar Morgan dengan penuh emosional hingga batuk keras.
Tubuh Nadira seketika menjadi kaku, seolah-olah tidak mengerti perkataan pamannya.
Nadira benar-benar kebingungan, dia terus menatap kedua mata pamannya yang memerah sambil membantah, "Paman, apa yang kamu katakan? L bukan Beni."
Dia menggenggam tangan pamannya dan berusaha menenangkannya, "Apa kamu salah orang? Wajah L terdapat bekas luka, aku melihatnya dengan mata kepala sendiri ... "
M

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda