Bab 574
"Mereka pasti sudah diadu domba."
"Sekarang orang tua kita sama-sama salah paham dan perempuan jahat itu makin menjadi-jadi. Kita harus bantu Ayah sama Ibu menyingkirkan perempuan itu."
"Kalau perempuan jahat itu sudah nggak ada lagi, Ayah sama Ibu pasti bisa bicara baik-baik, 'kan?"
Morris mencoba memberikan solusi.
Zea jarang memuji. Namun, dia harus mengakui bahwa saudaranya ini layak diacungi jempol.
Dengan lirih, Zea berkata, "Morris, aku sebenarnya juga berpikir begitu. Tapi, aku nggak bisa mengalahkan Lestari. Dia pintar pura-pura dan Ayah juga percaya sama dia. Aku jadi sebal sendiri ... dan kalau sudah sebal, aku jadi menutup diri."
Hah ...
Morris tersenyum. "Zea, kamu itu lucu. Itu bukan menutup diri, kamu saja yang terlalu jujur."
"Kamu dibesarkan sama si ayah berengsek itu, hidup enak dan dihormati. Nggak kayak aku."
"Aku dibesarkan Ibu dan terus didorong biar jadi kuat. Tunggu saja. Aku bakal kasih perempuan jahat itu pelajaran hari ini."
"Ngomong-ngomong, aku sudah mengha

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda