Bab 792
Beni baru saja menghabiskan sebatang rokok. Dia berbalik dan menatap anaknya yang berdiri di tangga.
"Besok Ayah mau ke New Royal. Untuk sementara, kamu tinggal sama ibumu dulu."
"Ayah mau ke rumah Kakek Feri, ya? Mau mengambil alih Grup Lionel?" Zea memang tahu banyak.
Beni tidak terkejut dengan tebakan anaknya. Bocah itu memang sudah pintar sejak dulu. Mungkin Morris juga begitu.
Pria itu menghela napas. "Itu cuma salah satunya. Ayah juga mau cari Morris dan mengurus masalah lain."
"Ayah harus cari Morris sampai ketemu. Berapa lama Ayah di sana? Aku harus terus di Rovelia?"
Beni tidak menjawab pertanyaan pertama.
Namun, dengan suara serak, dia berkata, "Dua minggu ini kamu jangan ke mana-mana dulu. Karena Morris hilang, Ayah mau kamu menemani Ibu biar dia nggak sedih."
"Ayah masih sayang sama Ibu, ya?" Zea menghela napas sambil mencibir.
Semua orang bisa melihatnya, tetapi perempuan itu malah tidak.
Mungkin ... Nadira sudah benar-benar tidak peduli.
Beni tersenyum getir. Namun, ekspr

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda