Bab 7
Suara Miko terdengar kaget. Tapi dia akhirnya tetap setuju karena mempertimbangkan perasaanku.
Aku mematikan telepon lalu mencopot kamera pengawas yang ada di ruang tamu.
Miko datang saat hari sudah malam.
Dia terlihat cemas. Melihatku yang malas banyak bicara, dia akhirnya juga tidak mengatakan apa-apa.
Dan fokus melakukan persiapan di sofa seperti biasa.
"Hari ini jangan di sini, ayo ke kamar saja."
Aku berkata dengan nada datar tanpa menatap ekspresinya. Lalu lebih dulu berjalan ke arah kamar.
Miko sempat kaget, tapi akhirnya tetap masuk.
Kali ini dia tidak pakai minyak pijat. Saat telapak tangannya yang hangat bergerak lembut di dadaku, aku pun tidak lagi menahan hasratku.
Hanya dalam waktu lebih dari satu jam, reaksi tubuhku sudah membuat wajah Miko merah padam.
Dia selesai memijat dan mulai mengemasi barangnya. "Kondisi sumbatan di dada Nyonya sudah jauh membaik. Ke depannya Nyonya bisa mengurangi sesi terapinya ... "
Aku tidak menunggunya menyelesaikan ucapannya, dan langsung be

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda