Bab 22
Setengah bulan pun berlalu, dan Stefan makin sibuk.
Aku tahu, itu semua demi aku.
Aku mulai merencanakan, dalam situasi seperti apa aku akan membuka mulut dan memberikan pukulan mematikan pada Keluarga Jayadi.
Namun, malam itu, tepat di hari saat lukaku benar-benar sembuh, Stefan mengajakku menghadiri sebuah pesta.
Pesta itu diadakan di sebuah vila, tempat berkumpulnya seluruh kalangan atas Kota Baruna.
Aku tampil sebagai pasangan wanitanya, membuat semua wanita lain memandangku dengan iri.
"Itu dia, wanita yang mendapatkan perhatian Pak Stefan, dimanjakan dan disayang bak permata ... "
"Dulu, Pak Stefan juga memanjakan Valentina seperti itu, dia memang wanita yang beruntung ... "
"Tapi, dia berbeda dengan Valentina, Valentina nggak tahu menghargai, pantas saja kehilangan ... "
...
Di tengah perbincangan orang banyak, kembang api menyala di langit malam di atas vila.
Di bawah cahaya kembang api yang memekik, tampak rangkaian huruf: [Sheila, menikahlah denganku.]
Stefan mengenakan setel

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda