Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 470

"Nggak menyangka kalau Alice akan memelihara kucing kecil sebagai hewan peliharaan. Dulu dia sangat benci kucing ... " Damian membuka sebuah rekaman di ponselnya. Ternyata itu adalah rekaman ucapan yang dikatakan Jovi semalam di rumah sakit hewan! Wajah Jovi langsung memerah karena malu. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa Damian merekam ucapannya saat itu! Alice melirik Damian dengan terkejut, mendadak tidak tahu harus mengatakan bahwa pria ini memiliki hati waspada atau keinginan bertahan hidup yang kuat? Damian membalas Alice dengan tatapan aku gak bersalah, dia memfitnahku. Pandangan Alice kembali tertuju pada Jovi, tanpa ekspresi. Alice membawa Jovi dan Jova keluar karena hubungan dan pemahaman terhadap mereka berdua selama sepuluh tahun lebih. Namun, Alice tidak menyangka bahwa Jovi akan tertarik pada Damian. Namun, itu juga bisa dimengerti. Damian bukan hanya tampan, dia juga memiliki tubuh yang bagus serta latar belakang yang baik. Bahkan Alice sendiri tergila-gila dengan ketampanannya, jadi tidak mengherankan jika Jovi juga menyukainya. Namun ... "Alice, aku ... " Jovi mencoba menjelaskan. "Kamu nggak perlu menjelaskan," suara dingin Alice menyela ucapan Jovi, lalu Alice mengingatkan, "Aku akan memberikanmu uang, rumah dan ketenaran yang kamu inginkan selama kamu setia mengikutiku. Kalau kamu nggak bisa setia, maka pergilah. Tapi jika kamu tetap tinggal karena ingin memanfaatkan kepercayaanku untuk merebut sesuatu yang bukan milikmu, jangan salahkan aku karena tega! Apa yang bisa kuberikan padamu, juga bisa kuambil kembali!" Pemikiran dalam benaknya diungkap di depan umum, Jovi merasa malu dan menundukkan kepalanya, pipinya memerah. Jika bukan Alice yang membawa dia dan kakaknya keluar, mungkin sekarang dia masih berada di pegunungan, menanam di sawah dan beternak ayam serta sapi, mengandalkan membuat makanan obat untuk penduduk desa sebagai mata pencahariannya. Tidak mungkin bisa seperti sekarang, dalam sebulan mendapatkan gaji yang dulu belum tentu dia dapatkan selama beberapa tahun, tinggal di perumahan mewah, juga memiliki pembantu dan koki yang melayani. Namun, karena kebahagiaan ini terlalu mudah didapat, sehingga membuat Jovi tidak bisa menahan diri untuk menginginkan lebih banyak ... "Maaf ... " tutur Jovi dengan tersedu-sedu. Tatapan Alice dingin, dia melemparkan resep obat yang telah ditulis di atas meja kepada Jovi. "Pergi dan rebus obat," ucap Alice. Jovi menundukkan kepala sambil menangis, lalu dia mengambil resep obat dan keluar. "Sayang, kamu terlalu baik hati," ujar Damian. Jika Damian yang berada di posisi Alice, dia akan langsung memecatnya. Damian tidak menyukai orang yang bermuka dua. "Aku masih memerlukannya," sahut Alice. Alice melepaskan jarum emas dari wajah Damian satu per satu, lalu menjelaskan, "Lagi pula, sulit mencari pengganti yang sebaik dia sebagai ahli makanan obat di Kota Canai. Mengusirnya hanya akan membuat dia mencari pekerjaan di klinik pengobatan tradisional lainnya demi bertahan hidup. Daripada menambah pesaing, lebih baik memberinya kesempatan untuk memperbaiki diri." Damian tidak ingin memberikan kesempatan kepada Jovi, tetapi Alice telah memutuskan. Damian menghormati keputusan Alice, kemudian dia berkata, "Kalau dia nggak menghargai kesempatan kali ini, aku akan membantumu membereskannya." Alice tersenyum dan menjawab, "Baiklah." Damian melihat Alice menggunakan alkohol untuk mengsterilkan jarum emas dengan perlahan, lalu tangan yang lain dengan terampil menemukan titik akupunktur pada tubuh kucing kecil dan menusukkan jarum emas. Damian terkejut, lalu berkata, "Kamu!" "Kenapa?" Alice melihat Damian menatap jarum emas yang mendarat di atas tubuh kucing kecil di tangannya. "Ada masalah?" tanya Alice. Masalahnya sangat besar! "Kamu menggunakan jarum bekasku kepadanya, kamu nggak menganggapku sebagai manusia atau nggak menganggapnya sebagai binatang?" tanya Damian balik. Alice menjawab, "Menganggapnya sebagai putramu." Damian menatap kucing kecil di pangkuan Alice yang memejamkan mata dengan nyaman karena akupunktur, dia ingin memanggangnya untuk kesekian kalinya!

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.