Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 486

Alice berdeham pelan, lalu menjawab dengan jujur, "Dulu, waktu kamu jarang terhubung dalam jaringan, kamu sering bilang kalau sedang sakit. Tiga tahun lalu, kamu bahkan mengatakan nggak akan membimbingku lagi karena alasan kesehatan. Kamu menyuruhku belajar sendiri. Sejak saat itu, kamu hanya terhubung sekali dalam beberapa bulan. Aku pikir kamu sudah sekarat." Owen tidak bisa berkata-kata. Owen perlahan menjelaskan, "Mengatakan kalau sedang sakit itu hanya alasan saja karena aku sibuk dan nggak sempat terhubung dalam jaringan. Sedangkan tiga tahun lalu aku bilang nggak akan membimbingmu lagi karena kemampuanmu sudah cukup bagus. Jadi, nggak perlu lagi diajari ... " Selain itu, dia bergabung dengan Aula Bintang pada saat itu. Dia benar-benar tidak punya waktu luang. Ditambah lagi, dia sering dikirim oleh Pemimpin ke daerah terpencil tanpa sinyal untuk menyelesaikan tugas. Bagaimana bisa dia terhubung dalam jaringan? Namun, semua itu adalah rahasia. Jadi, tidak bisa diungkapkan. Owen melambaikan tangan, lalu berkata, "Sudah, lupakan saja. Aku dulu juga menganggapmu orang kampung yang terus menggangguku untuk meminta menjadi muridku. Kalau bukan karena kamu punya bakat dan kemampuan belajar yang bagus, aku nggak akan menerimamu sebagai murid. Kita ini punya watak yang sama." Alice terdiam. Owen melanjutkan, "Seandainya aku tahu kamu adalah seorang wanita cantik, aku nggak akan menetapkan dua aturan terakhir dari tiga aturan yang kita buat." Tidak saling menyelidiki informasi pribadi satu sama lain. Tidak saling bertemu muka. "Dalam alur cerita yang biasa ada di novel, hubungan guru dan murid ini sangat cocok untuk berkembang menjadi cinta. Aku nggak peduli dengan kisah cintamu yang buruk sebelumnya. Mulai hari ini, kembali saja ke sisi gurumu," lanjut Owen dengan nada santai. Alice menatapnya dengan ekspresi rumit saat mendengar omong kosongnya. Jika bukan karena Owen bisa menyebutkan hal-hal yang hanya diketahui mereka berdua, Alice pasti meragukan apakah pria sombong dan tidak tahu malu di depannya ini benar-benar S. Dulu, saat daring, gurunya begitu dingin ... Oh, kecuali ketika dia sering berkata, "Jangan terlalu terpesona oleh kebaikanku. Gurumu ini hanyalah sebuah legenda." Alice diam-diam merenung. "Guru adalah seperti Ayah seumur hidup. Aku nggak keberatan merawatmu sampai akhir hayat. Tapi kalau soal cinta, maaf, nggak bisa," tolak Alice dengan tegas. "Ck, keras kepala sekali," ujar Owen. Owen tidak lagi mempermasalahkan hal itu. Dia mengalihkan topik, "Jadi, untuk apa kamu datang ke sini dengan risiko sebesar ini?" "Aku datang untuk mencari seseorang," jawab Alice dengan jujur. Owen bertanya, "Siapa?" "Vulcan," jawab Alice tanpa ragu. Owen mengerutkan kening dengan tidak senang saat mendengar nama itu. Dia kembali bertanya, "Untuk apa kamu mencarinya?" "Meminta bantuannya untuk memulihkan data," kata Alice. Data yang bahkan Gagak tidak bisa pulihkan, hampir pasti tidak ada harapan lagi. Namun, Owen tetap bertanya, "Kenapa nggak mencariku?" "Karena kamu sendiri yang membuat aturan. Nggak boleh saling bertemu," ujar Alice mengingatkannya dengan nada dingin. "Aturan ketiga, nggak boleh saling bertemu, sekarang dibatalkan!" kata Owen secara langsung. Alice hanya bergumam, "Oh." Owen adalah gurunya, semua terserah padanya. "Keluarkan barangnya, biar aku lihat," kata Owen sambil duduk di meja komputer kantor itu. Alice tampak ragu dan tidak bergerak. Bagaimanapun juga, sebelumnya Owen sudah melarangnya untuk melanjutkan penyelidikan tentang keluarga Cavali. Melihat Alice yang tidak bergerak, Owen tidak memaksa lagi. Dia berujar, "Kalau nggak terburu-buru, ikut aku dulu untuk bertemu dengan Wakil Direktur Badan Antariksa. Dia ingin mengenalmu." Jika Alice bergabung dengan Badan Antariksa Nasional, negara akan melindunginya. Dengan begitu, orang-orang dari Amrida yang sedang menunggu di luar tidak akan bisa bertindak semena-mena lagi. Alice tidak menolak. Dia mengangguk, lalu pergi bersama Owen.

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.