Bab 526
Suasana di dalam mobil tiba-tiba menjadi hening, seakan-akan setiap detiknya terasa berat. Bahkan si kucing kecil yang biasanya ceria pun merasakan ketegangan yang menggantung di udara. Ia meringkuk di kursi belakang, matanya yang bulat dan hitam menatap penuh rasa ingin tahu ke arah dua orang di kursi depan.
Setelah sekian lama dalam keheningan, Damian akhirnya membuka suara, "Kamu nggak berencana memberikan penjelasan?"
"Penjelasan tentang apa?" Alice bertanya balik dengan nada dingin sambil menoleh.
"Kenapa kamu pulang bersamanya? Bahkan memasak untuknya? Ketika dia mendorongmu, kamu juga nggak melawan!" Suara Damian terdengar penuh dengan amarah yang tak bisa disembunyikan.
Alice tiba-tiba merasa ini semua begitu konyol. Dia membalas, "Kenapa aku harus menjelaskan? Pak Damian, apa kamu sudah lupa kalau kita sudah berpisah? Apa hakmu meminta penjelasan dariku?"
Kata-kata Alice membuat Damian terdiam. Hatinya penuh penyesalan karena pernah menyetujui perpisahan itu.
"Tapi malam itu,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda