Bab 19
Herman seperti menyadari sesuatu, langsung terbangun dari tidurnya.
"Gavin, antarkan Yasmin pulang," ucap Herman.
Gavin mempercepat langkahnya, berjalan ke samping Yasmin hanya dalam beberapa langkah.
"Pak Gavin, apa kamu nggak ada kerjaan hari ini? Bukankah kamu masih ada janji kencan?"
Nada suara Yasmin penuh sindiran, tetapi Gavin sama sekali tidak menyadarinya. Gavin hanya mengira wanita ini sedang marah.
"Aku membatalkannya. Kebetulan aku sedang nggak ada kegiatan, jadi bisa menemani Pak Tua itu," balas Gavin.
Ketika mendengar ini, Yasmin tidak berbicara lagi. Jika Gavin tidak tiba-tiba muncul hari ini, rencananya mungkin sudah berhasil.
Meskipun Yasmin memang memanfaatkan belas kasihan Herman padanya, dia tidak punya pilihan lain sekarang.
Tiga menit kemudian, Yasmin mengubah pikirannya, duduk di mobil Gavin.
"Ahem, bagaimana dengan rencana pernikahan Rizky dan Alya?"
Yasmin bertanya secara tidak langsung, membuat Gavin mengerutkan keningnya.
"Kamu nggak perlu khawatir tentang ha

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda