Bab 22
Makin banyak orang-orang di sekitar, makin kacau suara di dalam kepala Yasmin.
Tidak ada yang peduli tentang kebenarannya. Mereka hanya ingin menonton keramaian.
"Siapa yang akan mencuri syal kotor?"
Suara dingin yang berasal dari dalam toko membuat manajer toko bergidik tanpa sadar.
"Bos? Kenapa ... Anda bisa ada di sini?"
Yasmin mengalihkan tatapannya ke anak tangga. Pria kekar itu berdiri tegak dan beraura kalem.
Celana biru gelap dan kemeja putih yang sederhana pun membuatnya tampak sangat tampan.
"Nona Yasmin, kamu boleh pergi."
Pria itu berjalan ke arah Yasmin dan membantunya menerobos kerumunan.
Alya berteriak, "Dia jelas sudah mencuri barang. Sekalipun kamu selaku bos memaafkannya, dia tetap adalah pencuri!"
"Benar, pencuri akan menjadi-jadi kalau nggak dibawa ke kantor polisi untuk diberi hukuman!"
"Gadis itu tampak cantik, tapi nggak nyangka bisa menjadi pencuri."
"Seperti kata pepatah, jangan menilai buku dari sampulnya. Hati orang siapa yang tahu?"
Yasmin berdiri di tempatn

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda