Bab 419
Di sela-sela obrolan mereka, Avery tiba-tiba melemparkan sendok sup di tangannya, lalu menutupi perutnya dengan wajah menahan sakit.
"Sakit."
"!"
Begitu mendengar ini, semua orang serentak menoleh ke arahnya.
Dennis hampir saja berdiri karena panik, sementara Annisa langsung bergegas menghampirinya.
"Ini ... "
Avery merasakan semua mata tertuju padanya, hatinya mendadak merasa lega dan puas. Dengan wajah seolah-olah sedang kesakitan, dia menunjuk ke perutnya.
Naomi tetap tenang dalam situasi itu, menahan Dennis agar tidak berdiri, lalu memberi instruksi pada kepala pelayan di sampingnya.
"Panggilkan dokter keluarga untuk memeriksanya, lalu sekalian buat janji ke rumah sakit untuk pemeriksaan kehamilan."
"Telepon Hazel. Kalau kondisi Avery benar-benar nggak baik, biarkan dia cuti dari pekerjaan dan fokus menemani tunangannya di rumah. Di perusahaan masih ada Kak Kaelan dan Caiden, dengan atau tanpa dia nggak ada bedanya."
Perintahnya jelas dan teratur.
Kepala pelayan pun langsung menyam

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda