Bab 15
Dipanggil seperti itu oleh Alestan, Nayara merasakan sedikit keterkejutan yang singkat.
Tatapan tulus Ayudya enggan lepas dari sosok Nayara.
Ini juga kali pertama Nayara merasakan ketulusan sepenuh hati dari tatapan seseorang yang belum terlalu dikenalnya.
"Rara, kami sudah lama menantikan pertemuan denganmu. Tidak kusangka kamu datang tiba-tiba hari ini, benar-benar membuat kami sedikit nggak siap."
Nayara mau tidak mau merenung, apa sebenarnya maksud ucapan ini?
Apakah seharusnya dia tidak datang?
Dia mengatupkan bibirnya dan berkata, "Bibi, Paman, sungguh maaf, aku kurang pertimbangan dan tidak memberi tahu terlebih dahulu sebelum datang."
Pradipta tersenyum tidak berdaya, "Kamu ini, kamu salah paham maksud bibimu. Maksud bibimu, kami belum siap menyambutmu. Kata Alestan, kamu sampai tersesat cukup lama di halaman. Kami yang kurang baik dalam menyambut, jadi kamu harus memakluminya."
Alestan mengingatkannya dengan suara pelan, "Nayara, santai saja, nggak ada orang luar di sini."
Ayu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda