Bab 73
Membatalkan pertunangan?
Karena pelayan sedang menyajikan teh, suara teh yang dituang mengganggu pendengaran Nayara.
Nayara merasa dirinya salah dengar, jadi dia hanya bisa menatap Alestan dengan mata berkaca-kaca. Meskipun tidak mengerti cara membaca bibir, dia tetap mencoba teknik tersebut untuk mengetahui apa yang Alestan katakan.
Sambil menatap sepasang mata bulat Nayara, Alestan menjadi semakin yakin saat ini wanita itu ingin membatalkan pertunangan.
Kalau tidak, Nayara tidak akan menatap dirinya dengan ekspresi seperti itu.
Sepasang mata berkaca-kaca itu tersirat permohonan.
Alestan menundukkan kepala, tidak lagi menatap Nayara.
Sorot matanya begitu tajam bagaikan pisau yang mengiris tulang.
Alestan berpura-pura santai dan berkata, "Kalau mau membatalkan pertunangan, nggak apa-apa."
Nada suaranya terdengar menghibur.
"Toh Keluarga Herdiana nggak menyiapkan banyak hal, juga nggak memberi tahu banyak tamu. Hotel kamar pun dipesan sendiri, jadi bisa dibatalkan kapan saja."
"Jayautar

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda