Bab 74
Alestan begitu gembira sampai agak tergagap saat menjelaskan, "Kukira kamu mengajakku ke sini untuk membicarakan pembatalan pertunangan."
Suasana muram itu memudar dan wajah tampannya terlihat bersemangat kembali.
Bahkan suasananya menjadi jauh lebih hidup.
Nayara tersenyum pasrah dan menggoda seperti gadis kecil, "Kamu pikir aku ini orang yang suka ingkar janji? Ini masalah besar dan bukan lelucon, mana mungkin aku tiba-tiba bilang mau membatalkannya?"
Ucapan Nayara bagaikan sebuah kepastian yang memantapkan hati Alestan.
Tidak perlu begitu gelisah lagi.
Alestan tiba-tiba merasa makanan di meja terasa jauh lebih enak.
Dia pun mengambil makanan dan nafsu makannya meningkat pesat. "Jadi, kali ini kamu mengajakku makan untuk membahas pernikahan?"
Mereka masih memiliki masa depan yang panjang, tetapi saat ini mereka jarang bertemu.
Memang ada banyak sekali yang harus dibicarakan.
Alestan tidak terburu-buru, tetapi kalau Nayara terburu-buru, dia akan selalu ada untuknya.
Mata Nayara berbin

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda