Bab 84
Teriakannya yang tiba-tiba membuat Elvano sangat terkejut, akhirnya menyadari ada yang tidak beres.
Elvano menunduk dan terlihat olehnya ponsel di kursi penumpang menyala.
"Kamu menelepon siapa?"
Wajah Elvano mulai tegang, baru saja meraih ponsel Nayara, pintu mobil diketuk dengan keras sampai terdengar menggema.
Elvano panik sampai tidak bisa memegang ponsel dengan stabil.
Begitu menengadah, dirinya melihat pria yang dulu terlihat di luar vila pinggiran kota.
Nayara juga mendengar suara ketukan keras itu. Dia menggerakkan mata. Saat melihat Alestan, ada perasaan terselamatkan yang muncul di hatinya.
Elvano menahan emosi. Wajahnya penuh kemarahan karena rencana baiknya digagalkan.
Kunci mobil tidak terbuka.
Elvano berpikir, jika sudah sampai tahap ini, lebih baik malam ini dilakukan sampai tuntas.
Dia ingin segera membawa mobil pergi.
Mengemudi ke tempat lain, tidak ada yang akan mengganggu mereka, malam ini Nayara pasti miliknya!
Namun baru saja dia menyalakan mesin, suara mesin seger

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda