Bab 95
Di puncak suhu terpanas di Jayautara, Nayara bersin tanpa alasan yang jelas.
Rasa dingin menjalar di punggungnya.
Seolah merasakan sepasang mata jahat yang sedang menatapnya.
Hari ini, beberapa kerabat datang ke Keluarga Santosa.
Mereka semua dari pihak Rajendra.
Nayara biasanya tidak banyak berinteraksi dengan kerabat ayahnya. Setelah terjadi sesuatu pada Rajendra, mereka menjadi semakin jarang berinteraksi.
Namun, Adelindra berwatak baik. Karena menganggap setiap tamu adalah tamu, Adelindra secara khusus meminta Nayara untuk membeli anggur yang enak.
Adelindra menyibukkan diri di dapur untuk sementara waktu, ruang tamu penuh sesak, tanpa ada yang membantu.
Nayara kembali ke rumah Keluarga Santosa, meletakkan barang-barangnya dan segera menuju dapur.
Para kerabat di ruang tamu mengunyah kuaci sambil memelototi Nayara. "Kamu cukup sopan waktu kecil, tapi kenapa sekarang nggak mau menyapa? Aku rasa Adelindra yang nggak bisa mengajari anaknya."
Nama Ibu Nayara adalah Adelindra.
Nayara be

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda