Bab 25
Nia juga langsung bereaksi begitu mendengar suara Winda. Dia bisa melihat sebilah pisau yang datang dari arah kiri.
Dia mundur sambil membungkuk, berusaha menghindari pisau tersebut.
Serangan pertama Winda meleset, tapi dia langsung melancarkan serangan kedua.
Kali ini Satya bergegas maju.
Begitu Winda menghunuskan pisaunya lagi, Satya menarik Nia dan memeluknya erat untuk melindunginya dari serangan tersebut.
Dalam sekejap, pisau tadi menancap di punggung Satya yang kini sudah berdarah-darah.
Toni pergi mengejar Winda. Saat melihatnya, Winda langsung menyerangnya tanpa ragu.
"Toni, kamu juga harus mati!"
Orang pertama yang dia benci adalah Nia. Wanita itu sudah membongkar kejahatannya, membuatnya harus masuk penjara.
Dan orang kedua yang paling dia benci adalah Toni. Pria berengsek itu langsung membuangnya setelah semuanya terbongkar. Bahkan tidak mau membesarkan anaknya.
Padahal dia bisa memanfaatkan kehamilannya untuk mendapatkan penangguhan hukuman selama setahun. Dengan begitu, Ke

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda