Bab 159 Apa Gunanya Tak Setuju?
"Perjalanan dinas." Jovan tersenyum tipis, sambil melangkah santai mendekati Hardy. "Tak menyangka bisa bertemu kalian di sini, benar-benar kebetulan."
Hardy tertawa pendek. "Menurutmu ini kebetulan?"
Jovan mengangguk, lalu melirik ke arah dalam kamar, tapi tidak melihat Susan.
Kemungkinan besar Susan sedang beristirahat.
"Nanti panggil aku saat kalian mau pergi makan malam. Kalau nggak ada perubahan, sepertinya jadwal kita sama." Jovan tersenyum.
Hardy mengejek dingin, "Jangan harap, aku nggak akan memanggilmu."
Selesai berkata, dia membanting pintu hingga tertutup dengan keras.
Orang seperti Jovan ini jelas berniat untuk terus menempel pada mereka tanpa tahu malu!
Namun, ketika teringat tujuan perjalanan kali ini, tatapan Hardy perlahan menggelap.
Segala informasi tentang keterkaitan Marlon Palace dengan Keluarga Juwanta sudah dia hapus. Seharusnya Jovan tak akan bisa menemukan apa pun darinya.
Kalau Jovan sampai tahu bahwa kehancuran Keluarga Kidarsa berhubungan dengan Keluarga Juwa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda