Bab 554
"Hei, kamu nggak mengerti. Ibu takut terlihat nggak sopan padanya dan nanti akan memengaruhi hubungan kakakmu dengan gadis itu."
"Nggak mungkin, ibu sudah menyiapkannya dengan sangat baik."
Saat aku mengatakan ini, tiba-tiba saja ibuku menghela napas lagi dan terlihat agak sedih.
Dia langsung menatapku dan berkata dengan tulus, "Mei, kamu dan kakakmu adalah keluarga yang terdekat di dunia ini. Kelak apa pun yang terjadi, kalian berdua harus saling menyayangi dan menjaga satu sama lain."
Aku mengangguk, "Pasti, Bu."
"Kelak setelah Ibu tiada ...."
Jantungku tiba-tiba berdebar kencang dan aku berkata sambil mengernyitkan dahi, "Bu, jangan bicara lagi. Apa maksudnya kalau kelak kamu sudah tiada ...."
Tatapan ibuku terlihat agak rumit. Dia tersenyum padaku dan berkata, "Nggak ada apa-apa, cuma ibu sudah semakin tua dan nggak bisa bersama kalian selamanya."
"Aku nggak peduli, ibu pasti akan sehat dan panjang umur."
"Panjang umur ...."
Ibuku tiba-tiba tersedak. Dia menyeka air matanya dan ter

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda