Bab 588
Carson menyimpan ponselnya, menggenggam tanganku dan tersenyum, "Nggak apa-apa. Ayo, kita pulang."
Meski tersenyum, masih ada kekhawatiran yang tampak di matanya.
Memang, meskipun dia tidak memiliki perasaan romantis terhadap Riris, dia tetap merasa ikatan saudara dengannya.
Apalagi, Riris memang sedang sakit, jadi wajar jika dia khawatir saat Riris sakit.
Kemudian, aku melihat dia menyalakan mobil.
Aku tersenyum padanya, "Pergilah lihat dia. Kalau ada apa-apa terjadi padanya, kamu pasti nggak akan bisa lupakan seumur hidup."
Carson mengernyitkan dahi, dengan serius dia berkata padaku, "Aku sudah bilang, aku nggak akan pernah tinggalkan kamu lagi. Hari ini, aku bilang akan temani kamu, maka aku cuma akan temani kamu."
"Aku tahu," jawabku sambil tersenyum padanya, "Jadi, aku akan temani kamu pergi lihat dia, setelah itu kita pulang."
Carson terkejut.
Aku berkata dengan serius, "Kalau begitu, kalau kamu anggap dia sebagai adik, maka dia juga adikku, 'kan?"
"Dia sekarang sedang sakit, jad

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda