Bab 609
Kakak aku tidak berkata apa-apa, hanya diam-diam menunjukkan selembar daftar kepadaku.
Namun hasilnya, tetap tidak cocok.
Aku mundur dua langkah dengan sedikit putus asa.
Kenapa bisa begini?
Bahkan anak kandung sendiri tidak cocok, lantas siapa yang bisa cocok?
Ibu aku melihat ekspresi kami, sepertinya sudah menebak sebagian.
Dia tidak bisa menahan napas lega, dengan suara ceria dia berkata, "Nggak apa-apa, setiap tahun ada banyak orang yang donorkan ginjal. Rumah sakit juga punya sistem bank ginjal yang besar. Waktu masih banyak, pasti akan ada ginjal yang cocok untuk ibu."
Aku dan kakakku saling bertatapan, tetapi tidak ada yang berbicara.
Suasana di dalam ruangan terasa berat dan menekan.
Ibuku menghela napas, tersenyum padaku dan kakakku, "Lihat kalian berdua, ini cuma masalah kecil. Malam ini kalian mau makan apa, ibu akan masakkan untuk kalian."
Sambil berbicara, ibuku menuju ke dapur.
Kakakku tidak berkata apa-apa, hanya duduk dengan lelah di sofa.
Aku menggigit bibir, mengikuti

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda