Bab 608
Di dalam kamar, aku dengan hati yang berat menceritakan keadaan ibuku kepada kakakku.
Aku juga menceritakan padanya tentang perselingkuhan ayah.
Kakakku terdiam di tempat, sepertinya tidak bisa langsung memahami.
Setelah beberapa saat, dia baru tersenyum secara mekanis dan berkata, "Mei, semalam kamu pasti bermimpi buruk, nggak bisa bedakan antara mimpi dan kenyataan."
"Bagaimana mungkin ibu bisa terkena penyakit seperti itu? Dan, bagaimana mungkin ayah berselingkuh?"
"Jangan bercanda, ya. Kalau kamu nggak merasa sehat, istirahatlah lebih banyak, jangan timbulkan kepanikan."
"Hati kecilku yang rapuh nggak tahan kalau kamu menakut-nakuti seperti ini."
Mata aku mulai berair, dan kabut air perlahan muncul di depan mata.
Betapa aku juga berharap semuanya hanya mimpi buruk, berharap saat aku terbangun, kami semua masih hidup rukun bersama.
Harapanku adalah Keluarga Wilon masih tampak gemilang, rumah dipenuhi kehangatan, dan semua orang sehat walafiat.
Namun, kenyataannya bukan begitu.
Kenya

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda