Bab 890
Namun, sebelum aku sempat menyelesaikan kata-kataku, pria itu sudah mencium bibirku dengan kuat.
Aku tertegun menatap wajahnya yang tampan, yang tiba-tiba membesar di depan mataku.
Bukankah dia melarangku menyentuhnya? Kenapa sekarang malah dia yang menciumku?
Napas pria itu panas membara, gerakannya tergesa-gesa, tangannya yang lincah tanpa sadar menyusup dari bawah bajuku.
Bagian sensitifku dikuasainya, membuatku gemetar sekujur tubuh.
Aku dengan refleks mendorongnya, tetapi dirinya dengan cepat menggenggam kedua pergelangan tanganku dan mengangkatnya ke atas kepala.
Suhu di dalam mobil melonjak drastis, suasana seketika menjadi penuh gairah dan membara.
Hatiku berdebar hebat satu detik ke detik berikutnya.
Jangan-jangan dia mau melakukannya denganku di mobil ini ....
Namun, orang ini aneh sekali.
Melarangku menyentuhnya, tetapi dia sendiri yang mau menyentuhku.
Di bawah serangannya yang sengit, seluruh tubuhku terkulai lemas di kursi, tanpa sadar kedua tanganku melingkar di lehernya

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda