Bab 47
Grace menghitung dengan jari sambil menganalisis. "Lihat, Pak Xander tampan, pendapatannya lumayan, punya rumah di pusat kota. Meski agak kecil tapi cukup untuk ditinggali, 'kan? Nanti kalau kamu bawa Ariel ke sini, mau sewa rumah lagi kan butuh biaya tambahan. Mending pertahankan pernikahan ini dulu, baru pikirkan dua tahun lagi!"
Ariel adalah anak yang ingin Karin adopsi.
Karin merasa agak aneh, lalu menjelaskan, "Kami cuma saling memanfaatkan. Kami sudah sepakat, begitu urusan selesai, kami akan langsung cerai. Aku nggak bisa ambil keuntungan dari dia."
Simon buru-buru berkata, "Mana bisa dibilang ambil keuntungan? Lagi pula, sekalipun iya, mungkin dia malah senang kamu ambil keuntungan. Coba pikir, dia kan orientasinya nggak normal. Kalau punya istri secara resmi untuk menutupi hal itu, bukannya lebih tenang? Bisa jadi itu kebebasan yang dia impikan!"
Karin tidak terpikirkan sejauh itu. Dia ragu-ragu menjawab, "Kalau nanti ada kesempatan, aku pertimbangkan."
Grace dan Simon sama-sa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda