Bab 48
Simon tadinya agak murung, tetapi begitu dengar ucapan itu, semangatnya langsung kembali. Dia menyilangkan tangan di dada dan mundur sedikit. "Aku ini pria baik-baik, mana bisa kamu paksa?"
Dia berhenti sejenak, lalu mengubah topik. "Ngomong-ngomong, kamu juga sudah hampir tiga puluh, tapi bahkan belum pernah pacaran. Aku kasih tahu, pria baik itu nggak beredar lama di pasar jodoh. Kalau mau, kamu harus cepat-cepat."
Grace menggeleng. "Mereka memang nggak muncul di pasar jodoh, tapi sering ada di pasar prostitusi dan pasar perselingkuhan."
Ucapan itu terlalu tepat. Karin sangat setuju, mengangkat gelas dan bersulang dengannya dari jauh.
Karena kakinya masih cedera, isi gelas Karin hanya susu. Simon bilang begitu baru namanya setia kawan.
Mereka sudah lama tidak bertemu. Obrolan pun mengalir tanpa henti sampai tak sadar waktu berlalu. Hingga ponsel Karin berdering, dan dia mengangkatnya santai. "Halo?"
Suara Xander yang magnetis terdengar di telinganya, [Malam ini kamu nggak pulang?]
Ka

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda