Bab 8
Hari berikutnya, setelah Lyvia pergi ke luar negeri, Yanny tidak sabar memerintahkan pembantu mengganti semua gorden dan karpet di rumah dengan model yang dia sukai.
Menjelang sore, Steve melangkah masuk rumah. Tiba-tiba, pandangannya membeku.
Beberapa pembantu sedang memindahkan meja kayu cendana dari ruang kerja Lyvia ke luar. Di atasnya, masih ada pulpen dan buku yang sering dia pakai.
"Apa-apaan kalian?" Suara rendah dan dingin itu membuat seluruh ruang tamu membeku seketika.
Para pembantu terdiam di tempat. Lalu, mereka buru-buru menjelaskan, "Pak, Nona Yanny bilang ruangan ini cahayanya bagus, jadi dia ingin ubah menjadi studio lukis ...."
Mata Steve mengerut, suaranya terdengar dingin dan tajam. "Diubah jadi studio lukis? Bagaimana kalau Lyvia kembali?"
Para pembantu menundukkan kepala. Tidak ada yang berani menjawab.
Beberapa hari terakhir, Yanny diam-diam menyuruh mereka membuang banyak barang milik Lyvia.
Mereka tahu maksud di balik perbuatan itu.
Tepat ketika suasana terasa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda