Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 7

Padahal Carla tahu betul apa yang Bimo lakukan selama beberapa hari ini. Pria itu sama sekali tidak ke kantor, dan sibuk menemani Sissy belanja di Parvia. Tentu saja Carla mengetahuinya dari unggahan Sissy di akun sosmed. Carla sama sekali tidak marah, dia bahkan tidak mengatakan apa-apa. Malah dia harus berterima kasih pada Sissy yang sudah membantunya mendapatkan bukti perselingkuhan Bimo. Karena Carla enggan menerima bunga yang dia bawa, Bimo pun ganti mengeluarkan sebuah gelang safir dari saku jasnya. "Aku membelikannya khusus untukmu. Mau kubantu pakai?" "Simpan saja, besok saja kupakainya." Kata Carla. Raut wajah Bimo berubah suram. "Sudah tiga hari berlalu, mau semarah apa pun kamu, seharusnya sudah mereda, 'kan?" Kebetulan, tiga hari lagi Carla sudah bisa mendapatkan akta cerai. Carla tidak ingin membuat keributan lain di saat genting begini. Jadi, dia terpaksa senyum. "Aku nggak marah, cuma agak lelah saja." Bimo menghela napas, lalu dengan menyesal berkata, "Maaf, Carla. Aku pulang kemalaman dan malah mengganggumu." Kesabaran Carla sudah habis. Dia malas terus akting dan hanya bergumam pelan. Setelah itu dia memejamkan mata dan pura-pura tertidur. "Tidurlah, aku mau mandi dulu ke kamar sebelah. Nanti aku balik lagi menemanimu." Bimo berkata dengan suara pelan yang manis. Carla tanpa sadar bertanya, "Kenapa mandi di kamar sebelah?" Bimo tersenyum dan menjawab dengan penuh cinta, "Kan takut mengganggumu." Dada pria itu terasa sesak usai mengatakannya. Bahkan dia sendiri tidak tahu apakah ucapannya barusan tulus atau tidak. Carla mendengus dalam hati. Akting Bimo makin hari makin bagus saja, bahkan jauh lebih jago daripada Sissy. Kalau saja Carla belum tahu kebenarannya dari dulu, sekarang kedua matanya pasti sudah berkaca-kaca karena terharu. Bimo melangkah keluar dengan hati-hati. Setelah mandi, dia kembali berbaring di samping Carla, dan refleks memeluknya dari belakang. Aroma yang familier langsung memenuhi hidung Carla. Carla paham apa yang Bimo mau, tapi malah menepis tangan pria itu. "Dokter bilang tiga bulan pertama itu masa yang rawan, kita nggak boleh berhubungan dulu." Bimo terdiam sejenak lalu mengangguk, "Oke, ikuti saran dokter saja. Aku akan menahan diri." Menahan diri? Jelas-jelas dia baru saja tidur bersama Sissy, masih berani bilang begitu di depan Carla. Carla sampai mual mau muntah. Dia balik badan dan menjauh dari pria itu. Bimo tidak menyadari keanehan apa pun dan segera terlelap. Carla terjaga semalaman, dia baru bisa tidur keesokan paginya. Dia tidur sampai siang. Begitu bangun, dia mandi dan turun ke lantai bawah untuk makan. Tiba-tiba, Bimo pulang dan bertanya padanya sambil marah-marah, "Aku telepon berkali-kali kenapa nggak dijawab?" Carla kaget sesaat, baru kemudian menjawab, "Ponselku dalam mode senyap ... " Sebelum bisa menyelesaikan kalimatnya, Bimo meraih tangannya dan menariknya keluar. Genggaman tangan pria itu begitu kuat, tangan Carla serasa mau remuk dibuatnya. Carla yang kesakitan pun berkata, "Lepaskan, kamu menyakitiku!" Bimo seolah tidak mendengar ucapannya. Dia menarik wanita itu dan memaksanya duduk di kursi belakang mobilnya, lalu menyuruh sopir menjalankan mobil. "Kamu mau bawa aku ke mana?" Tanya Carla. "Rumah sakit." Suara Bimo terdengar bergetar, "Sissy terluka parah, tangannya tersayat dan kehilangan banyak darah. Stok darah di kota sedang kosong, untung golongan darah kalian sama ... " Carla langsung menolak tanpa ragu, "Aku nggak mau donor darah untuknya!" Carla sudah anemia sejak kecil. Dokter juga sudah berkali-kali menegaskan kalau dia dilarang keras mendonorkan darah. Apalagi, hubungannya dengan Sissy juga tidak akur. Sekalipun Carla sehat, mustahil dia mau menolongnya. Tapi Bimo tidak menerima penolakannya, dan tetap membawanya ke ruang operasi. Carla kurang istirahat selama beberapa hari belakangan. Dia juga jarang makan, makanya tidak punya tenaga untuk melawan. Bimo memaksanya duduk di kursi, lalu menyuruh perawat untuk mengambil darahnya.

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.