Bab 17
Saat itu, Johan tiba-tiba teringat sesuatu. Sejak Nila pergi, dia sama sekali belum pernah masuk ke kamarnya.
Dengan langkah gemetar, Johan berjalan menuju kamar Nila, tapi di dalam kosong.
Jendela terbuka lebar, tirai berkibar, sinar matahari menyinari seluruh ruangan, namun orang yang ingin dia lihat sama sekali tidak ada.
Kenapa?
Sebenarnya kenapa?
Foto-foto mereka, hadiah yang dia berikan padanya, jejak keberadaannya, semuanya hilang.
Hati Johan terasa seperti ditusuk jarum, perlahan merasakan sakit yang halus tapi menyengat.
Dia seperti orang gila, membongkar seluruh kamar itu, berusaha menemukan bukti bahwa Nila pernah mencintainya, tanpa melewatkan setiap sudut.
Johan tahu bahwa Nila selalu sangat menghargai barang-barang yang dia beri. Cincin pertunangan mereka, hadiah ulang tahun, kado ulang tahun ... bahkan barang-barang yang dibeli secara sembarangan sekalipun, selama itu untuknya, Nila akan menyimpannya dengan bahagia.
Namun sekarang, Johan tidak menemukan apa pun.
Melihat

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda