Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 10

Tania tidak menyangka akan bertemu Ethan di sini. Ethan jelas salah paham dengan dirinya lagi. Pria itu dengan keras mencengkeram tangannya, lalu mendorong punggungnya yang kurus hingga menghantam dinding. Suara pria itu rendah dan terdengar mengancam. "Tania, kuperingatkan kamu untuk membuang pikiranmu itu. Kamu sudah muncul di hadapanku sekali dua kali, sekarang kamu juga berani mendekati nenekku? Keberanianmu makin besar!" Tania sama sekali tidak mendengarkan apa yang dia katakan. Pergelangan tangannya dicengkeram hingga terasa ingin patah. Tania menatapnya dan berkata, "Kamu ngapain sih? Lepaskan aku!" Melihat ekspresi tidak bersalah dan marah gadis itu, Ethan jadi merasa kesal. "Jangan lagi bermain trik di depanku, kalau nggak aku akan ... " Sebelum dia dapat menyelesaikan kalimatnya, Tania memberontak dan menggigit tangannya dengan keras. Ethan melepaskannya dan terkesiap. "Tania, memangnya kamu anjing?!" Wanita ini tidak hanya licik, tetapi juga sangat kasar, tidak mengikuti akal sehat. Sangat berbeda dari para wanita kaya yang biasa dilihat Ethan. Tania dengan marah berkata, "Kamu yang pertama kali menyerangku! Dasar bajingan! Mesum!" Memangnya apa yang dia lakukan sampai-sampai pria ini marah lagi? Raja Neraka Kota Nagara yang tegas dan sigap apanya, jelas-jelas pria ini hanya orang gila yang plin-plan! Setelah dia memarahi Ethan, dia ingin melarikan diri. Namun, muncul beberapa pengawal berpakaian hitam yang menghalangi jalannya. Tinggi Ethan hampir 190 sentimeter, hanya dengan beberapa langkah, pria itu berhasil menangkapnya kembali. Tania bagaikan kelinci yang telah ditangkap oleh pemburu. Dia memberontak sekuat tenaga, tetapi tetap pria itu melemparnya ke dalam sebuah ruang kosong. "Tania, dengarkan baik-baik." Pria itu mengancam, "Aku sekarang nggak punya waktu untuk berdebat denganmu. Sebaiknya kamu tunggu di sini, tunggu sampai aku kembali untuk menyelesaikan urusan ini!" Kemudian dia melihat pria itu berjalan pergi dan menutup pintu. Tania dengan marah memukul bantalnya, seolah-olah menganggap bantal itu sebagai kepala Ethan dan memukulnya beberapa kali lagi. Ethan tiba di kamar rawat lainnya. "Nenek, aku sudah datang." Begitu Nenek Sandra melihat cucunya datang, dia melambaikan tangannya dan berkata, "Ethan sudah datang? Sini, duduklah. Setelah rapat kamu pasti belum makan, 'kan? Ayo coba masakan ini!" Ethan duduk di samping neneknya, lalu melirik hidangan di meja dengan agak terkejut. "Ini nggak seperti masakan Bi Endah yang biasanya." "Ya, hari ini Bi Endah pulang kampung." Nenek Sandra berkata dengan misterius, "Kamu makan saja dulu, setelah itu beri tahu aku apakah rasanya enak!" Ethan sangat pilih-pilih makanan, dia menemani Nenek Sandra makan hanya untuk menghormati neneknya. Namun hidangan kali ini, baik dari segi penampilan maupun rasa, sangat sesuai dengan seleranya. "Rasanya sangat enak, nggak kalah dengan koki bintang lima." Ethan bertanya, "Nenek bukannya suka masakan rumahan? Siapa koki yang Nenek undang ini?" Nenek Sandra menyadari bahwa cucunya benar-benar menyukai masakan ini. Akhirnya, dia pun mengungkapkan jawabannya. "Hari ini aku bertemu dengan seorang gadis, dia baik hati dan pandai memasak. Aku rasa kalian berdua benar-benar serasi. Jadi, aku mengambil inisiatif mengatur perjodohan untuk kalian. Nanti saat kalian bertemu, kalian pasti akan saling suka." Ethan pun menggosok pelipisnya. Neneknya ini, tidak hanya sekali dua kali mengkhawatirkan urusan hidupnya. Dia sedikit merasa tidak berdaya dan berkata, "Nenek, aku sudah bilang, aku nggak punya rencana untuk itu." Nenek Sandra memegang tangan cucunya dan menghela napas. "Bagaimana bisa begitu? Aku sudah sakit dan nggak akan hidup lama lagi. Satu-satunya permintaanku sebelum meninggal, adalah melihatmu memiliki keluarga yang bahagia. Aku ingin ada seseorang di sampingmu yang bersedia untuk menjaga dan mencintaimu. Kalau nggak, aku nggak akan bisa mati dengan tenang." "Lagi pula, aku bisa lihat bahwa gadis itu cocok untukmu. Kalian hanya perlu bertemu, itu sudah cukup untuk memenuhi keinginanku." Ethan merapatkan bibir tipisnya dan hanya bisa berkata, "Baik." Dia juga agak penasaran, sebelumnya Nenek hanya membujuknya dengan kata-kata, tetapi sekarang wanita tua ini sampai mencari seorang gadis untuk dipertemukan dengannya ... Keajaiban apa yang dimiliki gadis itu sampai-sampai Nenek sangat menyukainya? Nenek Sandra tersenyum lebar. "Baguslah kalau kamu mau. Sebelum kamu datang, dia belum lama pergi. Aku rasa dia akan segera kembali." Namun, 10 menit pun berlalu. Hingga 30 menit kemudian, tidak ada tanda-tanda datangnya gadis itu. Hughes seketika muncul di pintu kamar dan melapor kepada Ethan, "Pak Ethan, perusahaan menelepon dan mengatakan bahwa Pak James telah muncul ... " Pak James adalah orang yang bertanggung jawab atas kerja sama lintas negara yang dicapai Ethan kali ini. Orang ini memiliki kepribadian yang aneh, dia sering berpindah-pindah dan selalu berlari ke tempat-tempat terpencil. Jika bukan orang itu sendiri yang menghubungi, Ethan juga akan kesulitan menemukannya. Ethan pun berdiri. "Nenek, masih ada urusan yang harus aku tangani. Sepertinya aku nggak bisa bertemu dengan gadis yang kamu bicarakan." Nenek Sandra masih ingin menahan cucunya, tetapi dia tahu seperti apa sifat Ethan. Jadi dia hanya bisa menyerah dan berkata, "Kalau begitu, aku akan memanggilmu lagi kalau ada kesempatan!" Setelah Ethan pergi, Hughes kembali bertanya dengan suara rendah, "Pak Ethan, bagaimana wanita itu harus ditangani?" "Kembalikan dia ke vila, kirim beberapa orang untuk mengawasinya." Nada bicara Ethan dingin. "Jangan biarkan dia muncul di hadapanku lagi, dan jangan biarkan dia mengganggu ketenangan Nenek." "Baik," jawab Hughes dengan sangat hormat. Setelah Ethan naik mobil dan pergi, dia menunjuk dua orang pengawal dan berkata, "Mulai sekarang, kalian berdua akan menjaga Nona Tania. Jangan sampai dia berkeliaran." Setelah menerima perintah, kedua pengawal tersebut membuka pintu kamar rawat yang terkunci. Tania sedang memeluk bantal, dia terlihat seperti hewan kecil berbulu lebat yang sedang membela diri. "Ethan, kuperingatkan kamu, jangan bertindak sembarangan. Kalau nggak, aku ... " Sebelum Tania selesai berbicara, Tania menyadari bahwa di luar pintu tidak ada sosok Ethan. Sebagai gantinya, ada dua pengawal berpakaian hitam yang selalu ada di samping Ethan. "Nona Tania, Pak Ethan telah memerintahkan kami untuk mengikuti Anda mulai sekarang." Tania terkejut sejenak, lalu segera memahami sesuatu. "Apa Ethan yang menyuruh kalian untuk mengawasiku?" Namun, para pengawal tidak menjawab. Mereka hanya membungkuk dan berkata, "Nona Tania, silakan. Kami telah menyiapkan sebuah mobil untuk mengantar Anda kembali ke vila." Tania sudah lama ingin pergi. Begitu mendengar ada mobil yang menjemputnya, dia langsung mengangguk-angguk. "Baiklah, ayo kita pergi." Dia teringat sesuatu. "Oh ya, aku juga perlu pamit ... " Tania teringat dengan wanita tua yang baru saja dia temui di kamar rawat, dia berjanji akan kembali. Namun dia dari tadi tidak kembali, pasti dia telah membuat nenek itu khawatir. Namun, para pengawal tidak berniat untuk memberinya jalan. "Nona Tania, jangan membuat kami kesulitan. Pak Ethan bermaksud agar kami segera mengantar Anda kembali. Nggak ada alasan untuk keluar tanpa izin." Tania merasa sangat tertekan dan terpaksa mengikuti kedua pengawal itu kembali ke vila. Setelah sibuk sepanjang hari, dia merasa lelah dan lapar. Untungnya perutnya tidak sakit seperti tadi pagi, setidaknya ini sedikit menghiburnya. Ketika sedang dikurung di vila, Tania tiba-tiba menerima telepon dari panti asuhan. Dia mengangkat telepon tersebut dan dengan malu-malu berkata, "Bibi, aku baru-baru ini ada sedikit masalah. Aku mungkin nggak bisa pergi ... " Akan tetapi, di ujung telepon terdengar suara yang asing. [Halo, ini dari UGD rumah sakit. Apakah Anda anggota keluarga pasien?] [Jadi begini, terjadi kecelakaan di Panti Asuhan Cinta Kasih. Kepala Panti, Dina Winata, terluka parah saat berusaha menyelamatkan anak-anak. Kondisi pasien sangat kritis, mohon segera datang!]

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.