Bab 22
Jadi, dia ingin memanfaatkan orang lain untuk melakukan pembunuhan.
Sedangkan yang jadi pisaunya adalah Sean, alat yang paling berguna baginya saat ini.
...
Begitu Tania terbangun, pada pandangan pertamanya, dokter yang mendekat dengan jarum suntik membuatnya ketakutan hingga seluruh tubuhnya merinding.
"Mau ngapain kamu? Jangan sentuh aku!"
Dokter menenangkan dan berkata, "Nona Tania, jangan khawatir, kamu sekarang aman."
Hingga saat ini, Tania melihat sekeliling dan baru menyadari bahwa dia telah diselamatkan. Dia mengingat potongan-potongan ingatan sebelum kehilangan kesadaran, lalu bertanya, "Apa Ethan yang selamatkan aku?"
"Benar, Pak Ethan yang antar kamu sendiri." Dokter berkata, "Kamu demam tinggi saat nggak sadarkan diri sampai terus menggenggam tangan Pak Ethan tanpa mau melepaskannya. Pak Ethan baru pergi setelah kamu tertidur."
Tania sungguh terkejut, Ethan ternyata selalu menemaninya?
"Terus, di mana dia sekarang?" Tania bertanya dengan cemas, "Kapan dia balik?"
Ethan tela

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda